Larangan untuk muslim menghadiri Tahun Baru masehi

Bismillah walhamdulillah wa sholaatu was salaamu alaa rosuulillah sayyidinaa Muhammadin abdillah laa hawlaa wa laa quwwata illa billah...Salam Silaturrahim 🙏 Muhammad Irfan Sanjaya


Larangan untuk muslim menghadiri Tahun Baru masehi


31 Desember 2018
https://i0.wp.com/3.bp.blogspot.com/_E8KmKZWeSxs/SxaHcf2xP7I/AAAAAAAAAq4/chFb9gkUV4I/s400/Kembang+Api+Tahun+Baru+2010.jpg
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang sesuai kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka." (HR. Ahmad dan Abu Daud)
Dari hadis ini sudah jelas kita sebagai umat Islam jangan ikuti budaya orang kafir seperti Tahun Baru. Lebih baik isi dengan amalan-amalan shaleh agar kita semua menjadi orang yang beruntung.
Merayakan Tahun Baru Berarti Tasyabbuh (Meniru-niru) Orang Kafir
Merayakan tahun baru termasuk mengadopsi-niru orang kafir. Dan sejak dulu Nabi kita shallallahu 'alaihi wa sallam sudah mewanti-wanti bahwa umat ini akan mengikuti jejak orang Persia, Romawi, Yahudi dan Nashrani. Kaum muslimin mengikuti mereka baik dalam mengambil atau pun berhari raya.
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
«لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَأْخُذَ أُمَّتِى بِأَخْذِ الْقُرُونِ قَبْلَهَا ، شِبْرًا بِشِبْرٍاَاَب فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَفَارِسَ وَالرُّومِ. فَقَالَ «وَمَنِ النَّاسُ إِلاَّ أُولَئِكَ»
“ Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku menempuh jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. "Lalu ada yang meminta pada Rasulullah - shallallahu 'alaihi wa sallam-," Apakah mereka menerima seperti Persia dan Romawi? ”Dia menjawab,“ Selain mereka, lantas siapa lagi? “[4]
Dari Abu Sa'id Al Khudri, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بَرَاعٍ حَتَّى لَوْ َ َ ْ ُ ُ َ َ َ َ َ َ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ
"Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kamu ke sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai orang-orang yang kamu ikuti itu memasuki lubang dhob (yang penuh dengan lika-liku, pena), pasti kalian pun akan mengikutinya." Kami ( para sahabat) berkata, "Wahai Rasulullah, Apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?"Dia menjawab, " Lantas siapa lagi?" [5]
An Nawawi - rahimahullah - kompilasi menjelaskan hadits di atas menjelaskan, "Yang disetujui dengan syibr (sejengkal) dan dziro ' (hasta) serta lubang dhob(lubang hewan tanah yang berisi lika-liku), adalah permisalan untuk berbicara tentang tingkah laku dengan tingkah Yahudi dan Nashroni. Yaitu kaum muslimin mencocoki mereka dalam kemaksiatan dan berbagai penyimpangan, bukan dalam hal kekufuran. Perkataan beliau ini adalah suatu mukjizat bagi beliau karena apa yang beliau katakan telah terjadi saat-saat ini. ”[6]
Lihatlah apa yang diumumkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam . Apa yang dia katakan memang benar-benar terjadi saat ini. Berbagai model pakaian orang barat yang diambil oleh kaum muslimin, hingga pun yang setengah terbalik. Termasuk pula perayaan perayaan, termasuk pula perayaan tahun baru ini.
Ingatlah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah menyetujui kita menyetujui-niru orang kafir ( tasyabbuh ).
Dia bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُمَ
"Barangsiapa yang mewakili kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka."
Menyerupai orang kafir (tasyabbuh) ini terjadi dalam pakaian, penampilan dan kebiasaan. Tasyabbuh di sini diharamkan berdasarkan dalil Al Qur'an, As Sunnah dan perjanjian para ulama (ijma ')

Komentar